MELAHIRKAN
JANJI TUHAN
(Part
3)
Ps
Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
KEMURAHAN
HATI ALLAH
(Roma
9:15-16 TB)
Sebab Ia berfirman kepada Musa:
”Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan
Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi hal itu tidak
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati
Allah.”
Kemurahan hati Allah
turun ketika hatimu engkau jagai.
(Yehezkiel
47:12 TB)
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh
bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak
habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu
mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi
obat.”
Bait kudus-Nya adalah hati kita, jadi
jangan ijinkan kekecewaan, kompromi dan toleransi di hati kita. Mungkin ada
yang berkata: Yakub ini goblok bangat ya kenapa dia mau bekerja dengan Laban
tetapi tidak menghasilkan? Tuhan bermurah hati kepada siapa yang ingin Dia
berikan kemurahan itu, kenapa? Karena seandainya di hati Yakub saat itu ada
kemarahan, omelan, kekecewaan maka tidak akan turun kemurahan hati-Nya. Tetapi sewaktu
engkau memiliki kecerdasan saat menantikan janji Tuhan maka tidak akan keluar
sedikit pun dari mulutmu bahwa semuanya adalah karena kekuatan, kepintaran dan
strategimu tetapi janji itu keluar dan lahir di hidupmu oleh karena kemurahan
Tuhan. Orang yang memegang dan mengetahui dengan benar janji Tuhan atas
hidupnya dia pasti melahirkan janji itu, oleh sebab itu harus ada rasa
kesakitan, harus ada ketekunan, dan banyak hal yang harus dipelajari.
Yakub ketika menantikan janji Tuhan
dirinya bukan hanya bekerja tetapi dia juga belajar bagaimana caranya untuk
melahirkan janji bahkan sampai Tuhan meberikan mimpi. Saat menantikan janji
Tuhan, jagalah setiap perkataan kita bahkan saat kita berada sendiri di kamar,
jagalah hati kita karena dari hati kita ini akan mengalir air kehidupan yang
akan memberi kehidupan dan pertumbuhan sehingga menghasilkan buah yang lebat. Kekeliruan
banyak orang adalah mulutnya deklarasi tetapi mulut yang sama yang bersumber
dari hati juga melakukan hal yang negatif (mengeluh, ngomel dan marah), itu
seperti engkau sedang menumpulkan pedang yang Tuhan berikan.
Sewaktu
kita mendapatkan janji Tuhan, jangan hanya berhenti sampai janji itu digenapi
tetapi tuntunan setiap langkah itu mutiara yang sangat berharga karena
kesaksian itu lahir dari sana.
"Aku akan bermurah hati kepada siapa
Aku mau bermurah hati."
Sewaktu
engkau menjaga mulutmu dan engkau mengetahui bahwa hatimu adalah bait kudus
Tuhan yang harus mengalirkan kehidupan. Sewaktu engkau berjaga atas mulutmu,
sewaktu mulutmu menjadi keluh, sekalipun tidak ada dasar untuk berharap tetapi
engkau tetap berharap, engkau menjaga setiap perkataan di mulutmu dan saat
engkau berkata sesuatu, itu akan sangat powerful karena engkau selalu menjaga
pedang itu.
Ijinkan
sekelilingmu Tuhan mendesign dengan cara-Nya dengan segala macam tekanan. Saat hatimu
suka mendengar nasehat dari orang bahkan saat engkau disalahpahami oleh orang
lain anda tidak melihat itu negatif maka hatimu akan menjadi bait kudus-Nya,
hati kita tempat dialirkan kehidupan itu.
Jadi
apabila selama ini hatimu tidak pernah mengalir kehidupan karena hatimu
seringkali salah, mari pegang hatimu dan minta Tuhan untuk mulai hari ini biar
hatimu hanya mengalir air kehidupan yang ilahi, yang supranatural yaitu Roh
Kudus. Buat engkau yang saat ini letih dan lelah menantikan janji Tuhan, hari
ini tetaplah berdiri dengan janji Tuhan dan ambil setiap mutiara itu saat
engkau berjalan dengan Tuhan.
Amen,
Tuhan Yesus Memberkati.