MENANTI-NANTIKAN TUHAN
Oleh
Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
(Renungan
Mezbah Pemulihan)
(Mazmur
25: 3-5 TB)
Ya, semua orang yang menantikan Engkau
takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat
dengan tidak ada alasannya. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN,
tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah
aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan
sepanjang hari.
Siapa orang yang kita
andalkan? Apakah Tuhan atau mungkin bahkan yang lain. Menunggu Tuhan bukanlah tindakan pasif
ataupun menganggur, tetapi membutuhkan disiplin dan komitmen.
Apa saja berkat yang
bisa kita peroleh dari menanti-nantikan Tuhan? Alkitab menyebutkan begitu
banyak janji-janji Tuhan yang luar biasa bagi orang-orang yang dengan tekun
menantikan-Nya. Mari kita lihat satu persatu dalam kaitannya dengan rincian
arti menantikan Tuhan sesuai dengan ayat diatas.
1. Orang yg menantikan
Tuhan tdk akan mendapat malu, artinya Tuhan akan menepati janjinya. Ini adalah jaminan
dari Tuhan sendiri bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan
mendapat malu. Ini adalah penegasan dari Tuhan untuk menyakinkan kita bahwa orang-orang
yang menantikan Dia takkan mendapat malu karena kasih-Nya yang sangat besar.
2. Orang yang
menantikan Tuhan maka Tuhan sendiri yang akan memberitahukan jalan, cara dan
waktu tepat dan terbaik bagi kita. Terkadang kita sudah mengerti dan memahami
kebenaran firman Tuhan ini, tapi kenyataan dalam praktik kehidupan sehari-hari terkadang
seringkali kita merasa kecewa dan marah kepada Tuhan karena doa kita yang belum
terjawab, pertolongan yang tidak kunjung datang, atau kesembuhan yang kita
harapkan belum kita alami. Maka kita pun berhenti berharap, tak lagi
bertekun dalam doa, tak lagi bersabar menanti-nantikan Tuhan dalam bertindak, kemudian
kita mulai memutar haluan mencari pertolongan dari sumber lain dan berpaling
dari-Nya. Kita ingin serba cepat dan instan! Kita seperti ingin
Tuhan bertindak menurut waktu yang kita tentukan!
Apabila dilihat dari sudut
pandang manusia, biasanya Tuhan melakukan berbagai hal dengan cara yang tidak
pernah terpikirkan sama sekali oleh akal dan pikiran kita dan sangat berbeda
dengan yang kita harapkan. Tetapi, saat kita lebih percaya dan lebih bergantung
kepada-Nya, maka kita akan menemukan bahwa pendekatan-Nya tidak begitu aneh.
Dan ketika kita hidup selaras dengan kehendak Tuhan, waktu-Nya mulai masuk
akal.
Berhati-hatilah dimasa-masa
seperti saat ini dunia akan turut menawarkan jalan keluar di tengah kemelut
ekonomi dan dunia ini. Tuhan sudah memperingatkan kita untuk tidak berjalan
ataupun menjadi serupa dengan dunia ini. Yang harus kita lakukan adalah masuk
dalam kamar keintiman kita dan berjumpa dengan-Nya, berbicara dengan-Nya dan
mendengarkan-Nya.
3. Orang yang
menantikan Tuhan adalah orang yang berjalan di dalam Firman-Nya, yang akan
mengajar, menuntun dan membimbing kita, seperti Daud yang selalu merenungkan
firman Tuhan siang dan malam sehingga dirinya mempunyai keintiman dengan Tuhan.
Renungkanlah Firman
Tuhan siang dan malam, agar pikiran kita mengalami penyesuaian dengan kehendak-Nya
dan berubah oleh pembaharuan akal. Orang yang intim adalah orang yang
kehidupannya berpadanan dengan kebenaran; orang-orang yang mempunyai
integritas, hati dan perbuatan berjalan
seiring.
Hari-hari ini, di kala
kita sedang menantikan datangnya pertolongan dan keselamatan yang dari Tuhan,
pastilah Tuhan mengijinkan kita melewati masa-masa pembersihan. Pembersihan inilah
yang akan menyingkapkan kepada kita, hal-hal yang Tuhan tidak sukai . Melalui
berbagai macam masalah yang akan kita hadapi, kita dibersihkan dan dibawa untuk
mengubah hal-hal yang tidak sesuai tersebut, dan menyesuaikan keberadaan kita
dengan kebenaran Tuhan. Pembersihan ini mempengaruhi doa kita di hadapan Tuhan.
4. Orang yang
menantikan Tuhan, seumur hidupnya yang
diutamakan adalah Tuhan.
Semua masalah baik itu
mengalami krisis atau memiliki sakit penyakit terkadang dijinkan oleh Tuhan agar
kita kembali menantikan dan mengandalkan Tuhan. Apa pun keadaannya kita harus
tetap menanti-nantikan Tuhan karena Dia tidak pernah lalai menepati
janjiNya. Dalam menantikan Tuhan terkandung beberapa aspek yang harus
dipenuhi, yaitu kesabaran, ketekunan dan penguasaan diri; dan kesemuanya
itu tidak terlepas dari tindakan kita membangun persekutuan yang karib dengan
Tuhan. Ketika kita sabar dan tekun menanti-nantikan Tuhan, iman kita
sedang dilatih supaya kuat. Tidak ada janji Tuhan yang tidak ditepati-Nya.
Menantikan Tuhan berarti berjalan dalam kebenaran dan iman. Jika Tuhan
belum menjawab doa-doa kita, tetaplah bertekun menantikan Dia.
Ingat! Hidup kita adalah "...hidup karena percaya,
bukan karena melihat".
5. Orang yang
menantikan Tuhan, adalah orang yang memiliki kerendahan hati yang selalu mau diajar dan dibentuk oleh
Tuhan melalui proses yang Tuhan ijinkan kita lalui. Proses-proses yang kita
lalui akan menguji respons yang akan kita berikan terhadap proses tersebut.
Respons yang benar akan mendatangkan berkat.
6. Orang yang
menantikan Tuhan maka Tuhan sendiri yang akan jadi penyelamatnya.
Kita perlu berkata
seperti Daud berkata, “Bawalah aku
berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang
menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.”. Tuhan sangat
rindu menolong dan menyelamatkan kita dengan melakukan mujizat-mujizat yang
kreatif.
Mari mengisi hari-hari
kita dengan merenungkan firman-Nya siang dan malam, menangkap apa yang menjadi
kerinduan hati Tuhan dan membangun mezbah Doa dimanapun kita berada agar kita
selalu terkoneksi dengan Tuhan.
Amen, Tuhan Yesus
Memberkati.