BERKAT
TERBESAR DALAM KESESAKAN
ADALAH
DEKAT DENGAN TUHAN
Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
Renungan Perkunjungan Mezbah Pemulihan
(Mazmur
18:1-20 TB)
Dari
hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN,
pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari
tangan Saul. Ia berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya
TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung
batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku. Tali-tali
maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali
dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di
depanku. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku
aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong
kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. Lalu goyang dan goncanglah bumi, dan
dasar-dasar gunung gemetar dan goyang, oleh karena menyala-nyala murka-Nya. Asap
membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala
keluar dari pada-Nya. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah
kaki-Nya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap angin. Ia
membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi persembunyian-Nya, ya, menjadi pondok-Nya:
air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar di hadapan-Nya hilanglah
awan-awan-Nya bersama hujan es dan bara api. Maka TUHAN mengguntur di langit,
Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya. Dilepaskan-Nya panah-panah-Nya,
sehingga diserakkan-Nya mereka, kilat bertubi-tubi, sehingga dikacaukan-Nya
mereka. Lalu kelihatanlah dasar-dasar lautan, dan tersingkaplah alas-alas dunia
karena hardik-Mu, ya TUHAN, karena hembusan nafas dari hidung-Mu. Ia menjangkau
dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir. Ia melepaskan aku
dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka
terlalu kuat bagiku. Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN
menjadi sandaran bagiku;Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia
menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
Apa
yang dihadapi oleh Daud baik itu didepan maupun dibelakang penuh dengan jebakan
dan kejahatan. Hal yang sama pun kita alami saat berada dalam masalah &
kesesakan.
(Berkat
yang terbesar kita dalam kesesakan yaitu kedekatan kita dengan Tuhan)
Ketika
kita berdoa dan teriak minta tolong kepada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan
sanggup menyelesaikan. Ketika Tuhan sayang kepada kita maka Tuhan bisa murka
atas orang itu ketika orang itu melakukan kejahatan terhadap kita.
Waktu
hati kita berbalik kepada Tuhan maka lawan kita pun akan mendapat murka dari
Tuhan sebab Tuhanlah yang akan membela kita, Tidak ada satupun yang bisa
menahan murka Tuhan.
Saat
menghadapi seseorang yang berkarakter seperti Saul dalam hidup kita yang selalu
berbuat jahat, Percayalah satu hal bahwa Tuhan akan membela kita.
(Bagian
kita jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi BerDoa saja)
Ketika
kita berada dalam kesesakan, Tuhanlah yang mengambil kita, Dialah yang menolong
kita, selalu ada tangan-Nya yang selalu membantu kita.
Didalam perjalanan
hidup kita selalu diperhadapkan pada ujian, masalah, musuh dll walupun kita
dekat kepada Tuhan. Kita harus selalu siap dan waspada bahwa akan ada musuh di
hadapan kita, tetapi percayalah bahwa
Tuhan menjadi sandaran kita, apapun skenario musuh, Tuhan selalu memberikan
sandaran yang terbaik bagi kita sebab Tuhan sudah mengetahui terlebih dahulu,
percaya bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan kita dan berkenan kepada kita.